Penghormatan dari Diaspora NU Turki
Ankara, MWCNU Jati Agung – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mendapat sambutan hangat saat berkunjung ke Turki. Kehadiran beliau disambut berbagai elemen masyarakat Indonesia di Ankara. Salah satu yang hadir adalah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki.
PCINU Turki secara resmi diundang oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara. Mereka hadir dalam kegiatan kenegaraan yang berlangsung pada Jumat, 11 April 2025.
Antusiasme Pengurus dan Warga NU
Sebanyak tujuh orang delegasi PCINU Turki juga. Mereka berasal dari berbagai unsur kepengurusan. Ketua PCINU Turki, Moh Munirudin, menyatakan bahwa undangan ini disambut antusias oleh seluruh pengurus dan warga NU di Turki.
“Sebagai diaspora dan pelajar Indonesia di Turki, kami merasa memiliki kewajiban moral untuk menyambut tamu negara, terlebih kunjungan ini dilakukan oleh Presiden RI beserta jajaran stafnya,” ujar Munirudin, Sabtu (12/4/2025).
Kaligrafi Islami untuk Presiden RI
Dalam kesempatan istimewa ini, PCINU Turki menyerahkan sebuah cendera mata. Cendera mata tersebut berupa karya seni kaligrafi Islami. Karya itu dibuat langsung oleh Rais Syuriyah PCINU Turki, Ustadz Syahriansyah Sirojuddin.
Karya kaligrafi ini telah mendapat pengakuan luas di kalangan kaligrafer Turki. Ustadz Syahriansyah dikenal sebagai satu-satunya seniman Indonesia yang menembus jajaran elit kaligrafer Muslim dunia.
Makna Kaligrafi dan Penyambutan Presiden
Sebelum diserahkan, para utusan PCINU terlebih dahulu menampilkan kaligrafi tersebut. Karya itu memuat kutipan Surat Al-An’am ayat 152:
“Apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, meskipun terhadap kerabatmu.”
Kaligrafi ini diharapkan menjadi simbol moral dan harapan agar nilai keadilan selalu dijunjung dalam kepemimpinan nasional.
Presiden Prabowo menyambut hangat pemberian tersebut. Ia menunjukkan ketertarikan dan kekagumannya terhadap karya tersebut. Bahkan, Presiden menyempatkan diri berbincang dengan delegasi PCINU, meski jadwalnya sangat padat.
Hubungan Indonesia-Turki yang Erat
Kunjungan kenegaraan ini bukan hanya simbol diplomasi. Lebih dari itu, momen ini memperkuat hubungan emosional dan sejarah antara kedua bangsa.
Dalam pidatonya di Parlemen Turki, Prabowo menyampaikan bahwa Turki memiliki tempat khusus di hati rakyat Indonesia. Hubungan ini telah terjalin sejak era Kesultanan Utsmaniyah.
Presiden juga mengungkapkan kekagumannya terhadap Mustafa Kemal Atatürk dan Sultan Mehmed Sang Penakluk. Sosok mereka menginspirasi semangat kepemimpinan dan patriotisme.
“Di kantor saya ada patung Atatürk, bahkan di rumah saya pun ada,” kata Prabowo.
Dukungan untuk Palestina dan Transformasi Indonesia
Dalam kesempatan itu, Presiden menegaskan dukungan Indonesia terhadap Palestina. “Pemerintah Indonesia berdiri bersama Turki dalam menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina,” ucapnya.
Ia juga menyoroti bahwa banyak negara memilih diam atas penderitaan Gaza, namun Indonesia tidak demikian.
Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan visinya tentang transformasi Indonesia. Ia menyebutkan beberapa fokus utama seperti pemberantasan korupsi, penguatan ekonomi, dan peningkatan kerja sama internasional.
Turki, menurutnya, adalah mitra penting dalam bidang perlindungan, pendidikan, dan budaya.
Respon Positif dari PCINU Turki
PCINU Turki menyambut baik pesan-pesan Presiden. Mereka menilai, isi pidato tersebut sangat relevan dengan semangat diaspora Indonesia di Turki, khususnya dalam seni dan Kebudayaan Islam.
“Potensi kader NU dalam seni kaligrafi menjadi peluang emas. Ini bisa menjembatani hubungan budaya antara kedua negara,” jelas perwakilan PCINU.