Lampung Selatan, MWC NU Jati Agung, – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat yang ke-73, Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, secara resmi menyampaikan ucapan selamat dan apresiasi yang mendalam atas dedikasi dan pengabdian prajurit elite TNI AD tersebut.
Ucapan “Dirgahayu Kopassus ke-73” ini disampaikan melalui media digital dalam bentuk poster resmi yang dirilis pada Senin, 15 April 2025. Dalam poster tersebut, tampak dua tokoh utama MWC NU Jati Agung, yakni Rais Syuriyah Kyai Masduki, S.Pd.I., dan Ketua Tanfidziyah Kyai Ahmad Ansori, S.Pd.I. Keduanya menyampaikan salam hormat dan doa agar Kopassus terus berjaya dan menjadi pasukan yang senantiasa profesional, modern, adaptif, serta tangguh dalam menjaga tanah air tercinta.
Dengan mengusung tema “Profesional, Modern, Adaptif & Tanggap Menjaga Tanah Tumpah Darah”, HUT ke-73 Kopassus tahun ini menjadi momentum refleksi sekaligus pemacu semangat bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus mendukung dan bersinergi dengan TNI, khususnya dalam hal menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“MWC NU Jati Agung memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh prajurit Kopassus. Dirgahayu Kopassus ke-73. Semoga selalu diberikan kekuatan, kemuliaan, dan keberkahan dalam pengabdian kepada bangsa dan negara,” ujar Kyai Ahmad Ansori dalam pernyataannya.
Ucapan ini tidak hanya sebagai simbol penghormatan, tetapi juga menandakan eratnya hubungan antara tokoh agama dan aparat pertahanan negara. Sinergi ini penting untuk terus dibangun demi menjaga stabilitas, keamanan, dan keharmonisan di tengah kehidupan masyarakat Indonesia yang majemuk.
Sebagai organisasi keagamaan yang berbasis pada nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jama’ah, Nahdlatul Ulama melalui MWC NU Jati Agung menegaskan komitmennya dalam memperkuat persatuan bangsa, termasuk dengan mendukung peran TNI dalam berbagai aspek pertahanan dan keamanan.
Dengan demikian, peringatan Dirgahayu Kopassus ke-73 bukan hanya milik keluarga besar TNI, tetapi juga menjadi momentum kebanggaan bersama seluruh rakyat Indonesia. Khususnya di wilayah Lampung Selatan, sinergi antara ulama dan aparat keamanan menjadi salah satu kunci dalam menjaga harmoni sosial dan semangat kebangsaan.