IMG_20250325_194024

Muslimat NU Bentuk Paralegal dan Rumah Restoratif Justice, Fokus Lindungi Perempuan dan Anak

Jakarta, NU Media Jati Agung— Ketua Umum Dewan Pembina PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa membuat strategi program untuk melindungi perempuan.

Sebagai Ketua Dewan Pembina PP Muslimat NU periode 2025-2030, Khofifah meluncurkan acara advokasi demi melakukan perlindungan hukum bagi perempuan dan anak.

“Paralegal sangat dibutuhkan untuk perlindungan hukum terhadap perempuan dan anak, sesuai Arahan Ketua Umum PBNU yang sebelumnya diluncurkan di Jawa Tengah dan Jawa Timur,” ujar Khofifah Indar Parawansa, dikutip Minggu (11/5/2025).

Muslimat NU juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN).

Kesepakatan tersebut menjadi landasan yang kuat untuk membentuk paralegal di berbagai daerah, khususnya di bawah naungan PC dan PAC Muslimat NU .

 


Baca Juga: Wagub Lampung Jihan Nurlela Tinjau Pasar Murah Muslimat NU di Natar


 

Khofifah menegaskan, langkah ini bukan hanya memperluas akses hukum, tetapi juga meningkatkan kapasitas kader Muslimat NU untuk menjadi garda terdepan perlindungan perempuan dan anak. Ia menekankan pentingnya sinergi antara Muslimat NU, kepolisian, dan kejaksaan setempat.

Tak hanya paralegal, Khofifah juga mengumumkan pembentukan Rumah Restoratif Justice di sejumlah wilayah. Program ini dirancang untuk memberikan ruang pendampingan hukum bagi korban kekerasan domestik, konflik keluarga, dan masalah sosial lainnya.

“Muslimat NU harus menjadi pelopor gerakan sosial yang membumi dan berdampak. Kita harus hadir di tengah masyarakat dengan solusi nyata dan pendekatan berkelanjutan,” tegas Khofifah.

Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan rencana besar untuk meluncurkan Lembaga Advokasi Keluarga. Lembaga ini akan fokus menangani kasus Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), konflik keluarga, dan masalah sosial lainnya.

Menurutnya, langkah ini sejalan dengan arah pembangunan nasional, khususnya dalam pengarusutamaan gender, pendidikan inklusif, dan pemberdayaan ekonomi keluarga. 

Khofifah mengajak seluruh kader Muslimat NU untuk menjaga semangat pengabdian dan integritas dalam mengemban amanah organisasi.

“Jadilah diri sendiri dan lakukan yang terbaik, jadilah diri kita sendiri dan lakukan yang terbaik. Inilah kunci ketangguhan perempuan Muslimat NU dalam membangun bangsa,” tandas Khofifah.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam Segalanya menyebut Muslimat NU sebagai kekuatan perempuan yang berdaya dan berdampak.

Ia menilai kiprah Muslimat NU bukan sekadar organisasi ibu-ibu, melainkan gerakan perempuan yang lahir dari kebutuhan nyata umat dan bangsa.

“Muslimat NU ini bukan sekedar organisasi ibu-ibu. Ini adalah gerakan perempuan yang lahir dari kebutuhan nyata umat dan bangsa,” ungkap Yahya. (Haris Efendi)

Berita Lainnya